FKM NEWS – CoronaVac adalah satu dari tiga vaksin COVID-19 eksperimental yang telah digunakan China dan disuntikkan ke ratusan ribu orang di bawah program penggunaan darurat. Vaksin ini berasal dari virus yang dilemahkan atau dibunuh dengan zat kimia. Dilansir dari CNBC Indonesia Tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin bernama CoronaVac ini lebih rendah daripada orang yang telah pulih dari virus corona baru, tetapi para peneliti mengungkapkan hal itu cukup memberikan perlindungan yang cukup bagi pengguna.
Banyak Vaksin yang telah diuji secara klinis sebagaimana CoronaVac ini. dan setiap vaksin yang telah diujikan selalu memiliki nilai positif agar memudahkan dalam penyebar luasannya. Gang Zeng, seorang peneliti Sinovac yang terlibat dalam studi CoronaVac, mengatakan vaksin ini bisa menjadi pilihan yang menarik karena dapat disimpan di lemari es normal dengan suhu 2-8 derajat Celcius dan dapat tetap stabil hingga tiga tahun. “Hal ini akan menawarkan beberapa keuntungan untuk distribusi ke daerah di mana akses ke pendinginan sulit,” kata Gang Zeng.
Di Indonesia sendiri tepatnya dibandung, vaksin Coronavac ini telah diuji coba sebanyak 2 kali yang pertama di ikuti oleh sekitar 1620 dan yang kedua di uji coba sebanyak 1603 peserta, namun dalam perjalanannya masih terjadi banyak misd komunikasi terkait perizinan percobaan penyuntikan vaksin ini. Hal ini akhirnya membuat para relawan yang mengikuti uji coba ini merasa bingung dan merasa seolah-olah menjadi kelinci percobaan.
Vaksin akan menjadi penentu seseorang terkena Covid19 akan sembuh, Tapi Pada pengujiannya Vaksin yang telah diujikan selalu memiliki kecenderungan algoritma yang berhasil secara signifikan atau bekerja secara sementara, pun jika fase tahap III uji klinis telah usai dan vaksin diberi izin untuk disebarluaskan para ahli juga tetap meminta masyarakat tetap waspada atau berhati-hati, begitu pula para penguji vaksin agar selalu berhati-hati dalam melaksanakan uji coba
Penulis: Tunjung Senja Widuri