Kisah Della Mengabdikan Ilmu di Tanah Papua

FKM NEWS- Tepat tanggal 4-18 september 2018,  Tigapuluh volunteer terpilih bersama empat fasilitator dari INAVIS (Indonesia Aspiring Volunteering Society) berangkat menuju Raja Ampat tepatnya menuju desa pengabdian Desa Warsambin. Salah satu diantara mereka terdapat Della Safera Prdanti, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Della sendiri merupakan mahasiswa minat Epidemiologi tahun 2018.
Della ikut dalam program Ekspedisi Berbakti yang diselenggarakan oleh INAVIS. Organisasi INAVIS berbasis kesukarelaan yang bercita-cita tinggi dan berkomitmen mencapai kesejahteraan hidup dan sosial di Indonesia. Dengan menggunakan transportasi laut selama tujuh hari perjalanan pulang pergi surabaya-sorong. Tim yang berlatar belakang daerah, suku, budaya, pendidikan siap merajut  Asa pertiwi  untuk hantarkan cinta pada masyarakat di Desa Warsambin melalui program pengabdian ini.

Della bersama rekan divisi kesehatan di Papua

Della bersama tim yang berangkat pengabdian, dibagi menjadi 4 divisi yaitu divisi kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Khusus untuk divisi kesehatan, Della menceritakan pengalamanannya kepada redaksi FKM NEWS.
Program dari divisi kesehatan yang pertama adalah program PHBS. Program ini memiliki dua sasaran program. Untuk sasaran pertama adalah PHBS yang sasarannya adalah siswa SD. Penyampaian informasi untuk program PHBS ini kami kemas dalam bentuk dongeng yang dibantu dengan alat peraga boneka tangan. Setelah itu dilanjut dengan kegiatan praktik cuci tangan dan sikat gigi bersama. Tujuan dari program ini adalah membiasakan anak sedini mungkin untuk sikat gigi di waktu yang tepat dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, bermain, dan ke kamar mandi. Untuk sasaran yang kedua yaitu sasaran masyarakat yaitu melalui Program PSN (pemberantasan sarang nyamuk), disana semua anggota divisi kesehatan menyebar ke rumah-rumah warga untuk memeriksa jentik dan juga memberikan informasi terkait pemberantasan sarang nyamuk dan pemberian bubuk abate apabila di rumah yang telah dikunjungi terdapat jentik nyamuk.
Bermain bersama anak-anak Papua

Program kedua dari divisi kesehatan adalah penyuluhan anti pernikahan dini yang mana sasarannya adalah siswa SMP. Supaya penyampaian materi Penyuluhan anti pernikahan dini tidak membuat bosan, oleh karena itu penyuluhan ini dikemas dalam bentuk permainan ular tangga. Alasan kenapa informasi anti pernikahan dini ini  diangkat karena berdasarkan hasil wawancara dengan papa kampung (Red. kepala desa) banyak dari siswa SMP yang tidak melanjutkan sekolahnya dan memillih untuk menikah. Maka dari itu perlu edukasi bagi mereka terkait pernikahan dini dari aspek kesehatan.
Program ketiga yaitu gebyar kesehatan. Program ini merupakan program terbesar dari divisi kesehatan yaitu dengan adanya pemeriksaan kesehatan (gula darah, asam urat, tekanan darah, pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan tumbuh kembang bayi dan balita).
Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat sangat antusias sekali untuk datang memeriksakan kesehatannya.
Program keempat adalah empowering remaja, kegiatan ini berisi kegitan pelatihan BHD (bantuan hidup dasar) dan p3k. Sasarannya adalah anak remaja Desa Warsambin. Dalam Pelatihan BHD, anak remaja warsambin diajarkan bagaimana menolong orang yang tenggelam, terjatuh, dan pingsan. Output dari kegiatan ini adalah terpilihnya 3 dokter remaja Desa Warsambin.

“kami memang tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah kesehatan yang ada di Desa Warsambin dalam waktu yang relative singkat yaitu seminggu pengabdian disana, tapi semoga kedatangan kami bisa menimbulkan semangat mayarakat warsambin untuk terus hidup sehat” Ujar Della.

Beberapa Program lainnya diantaranya  sekolah lingkungan, bersih pantai, youth and dream yang dilakukan untuk siswa SD dan SMP, pendidikan karakter, calistung, parenting, sosialisasi bank sampah, program menabung, pembedayaan masyarakat lokal dan bazar.
Kegiatan ini banyak memberikan pelajaran bagi Della bahwa sejatinya pengabdian bukan hanya bicara soal memberi dan berbagi kepada sesama diberbagai daerah yang dikunjungi, tetapi soal bersyukur dan terus bisa memaknai arti kehidupan untuk terus menebar kasih dan sayang. Jadilah pembawa harapan dan inspirasi tidak hanya untuk diri pribadi tetapi juga bagi orang lain. Merajut Asa Pertiwi Hantarkan Cinta untuk Negeri inilah motto Della dan rekan-rekannya. (IAR)