Lihat Kondisi Ternak Warga, Mahasiswa PKL Ikut Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Inseminasi

FKM NEWS – Sabtu (18/1/20) perwakilan mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) mengikuti salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro yakni Sertifikasi Kompetensi. Mendapat undangan dari Mantri Peternakan Kecamatan Purwosari, mahasiswa diajak berkeliling dan belajar mengenai inseminasi dan pengecekan kebuntingan pada sapi.

Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Kuniran Kecamatan Purwosari yang memiliki peternak sapi terbanyak se-kecamatan yakni sekitar 1200an ekor. Mendatangkan asesor langsung dari Cinagara Bogor untuk menilai langsung kompetensi sejumlah 16 paramedik veteriner yang sedang diuji pada saat itu.

Imam Ghozali, Mantri Kecamatan Purwosari saat diwawancarai oleh tim FKM News menjelaskan bahwa sejumlah 16 paramedik veteriner harus menemukan 16 sapi bunting. Menemukan sapi bunting adalah suatu prestasi bagi mereka, karena inseminasi buatan (IB) pertama yang mereka lakukan berhasil.

“Kalo dinyatakan positif berarti itu suatu prestasi bagi kami. Karena IB satunya berhasil,” ungkapnya.

Tak hanya paramedik veteriner, dalam kegiatan tersebut juga mendatangkan dokter hewan sebagai persiapan jikalau hal yang tidak diinginkan terjadi. Lalu, setiap peserta diwajibkan mengenakan makaian dan menjalankan praktik lapangan sesuai dengan SOP.

“Semua harus sesuai SOP, kaya pakai kacamata, lateks, sarung tangan khusus, dan lain-lain. Kalau kalian biasa sebut dengan APD (alat pelindung diri, red),” ujarnya.

Selain belajar mengenai kompetensi paramedik veteriner, para mahasiswa FKM juga mengamati keadaan sekitar pada lingkungan masyarakat desa kuniran. Didapatkan bahwa masih banyak kandang ternak yang berada satu atap dengan pemiliknya.

Andini Buana, salah seorang mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut mengakui bahwa hal itu merupakan perilaku tidak sehat. Indikator rumah sehat yang harusnya dimiliki setiap rumah tangga, jauh dikatakan layak pada daerah tersebut.

Ventilasi kurang, pencahayaan, dan suhu rumah yang buruk dapat memicu berbagai ancaman penyakit menjangkit setiap individu yang tinggal di dalamnya. Seperti sesak, menyebarnya virus tuberculosis, influenza, dan lainnya.

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

About the author

Newsroom FKM NEWS