Mahasiswa Kesling FKM UNAIR Belajar Pengolahan Sampah Hingga Tinja Manusia

FKM NEWS – Kesehatan sejatinya adalah salah satu ornamen penting dalam kehidupan. Berbicara tentang kesehatan, pastinya tidak bisa lepas dari dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan. Seperti halnya segitiga epidemiologi penyakit, terdiri atas host, agent, dan environment.

Oleh karena itu, mengingat pentingnya menjaga lingkungan dari sumber penyakit seperti limbah, maka kelompok mahasiswa peminatan kesehatan lingkungan periode 2020, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kunjungan ke beberapa tempat pengolahan limbah di Surabaya. Terdapat dua tempat yang menjadi tujuan kali itu, yakni Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan (Pusdakota) Universitas Surabaya dan Intalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Keputih Surabaya.

Kunjungan ke Pusdakota dilaksanakan pada Kamis (5/3/20), pada kesempatan itu mahasiswa diajarkan mengenai teknik pengomposan dengan metode takakura dan skala komunal. Sedangkan untuk kunjungan IPLT dilaksanakan esoknya pada Jumat (6/3/20), kali itu mahasiswa belajar mulai dari pensupplay-an tinja hingga berhasil menjadi air yang aman untuk dikembalikan ke sungai.

Anisah Izzi, mahasiswa minat kesling sekaligus penanggung jawab mata kuliah pengolahan limbah menyampaikan bahwa, selain untuk memenuhi kewajiban mahasiswa dalam mata kuliah tersebut, namun juga sebagai upaya mengenalkan bagaimana cara mengolah limbah yang sehari-hari disumbangkan oleh manusia kepada lingkungan. Hal tersebut guna menjaga lingkungan dari pencemaran yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

“Kita jadi tau, gimana caranya mengolah limbah yang berbahaya dari manusia, lalu dikembalikan kepada manusia dengan hal yang bermanfaat,” terangnya.

“Sejatinya, limbah domestik masyarakat seperti sampah adalah penyumbang pencemaran tertinggi di Indonesia,” tambahnya.

Pengomposan Skala Komunal di Pusdakota Surabaya

Di Pusdakota, mahasiswa diajarkan mengenai tatacara pengomposan yang tepat, cara membangun dan memanajemen komunitas masyarakat binaan, konsistensi dan kesabaran ketika memiliki tekad untuk menjaga lingkungan. Di IPLT, mahasiswa belajar mulai dari alat dan bahan, proses, pemanfaatan air, dan pemanfaatan padatan lumpur tinja yang dapat digunakan sebagai kompos. (*)

Seluruh buangan tinja masyarakat sekota Surabaya berpusat pada IPLT Keputih. Namun begitu, meski berhubungan dengan tinja, tempat pengolahan yang mengusung konsep outdoor itu terkesan bersih, indah, dan tidak bau menyengat.

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

About the author

Newsroom FKM NEWS