FKM NEWS – Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI saja dari bayi lahir hingga usia enam bulan. Kandungan nutrisi dalam ASI dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi, mengandung anti bodi dan zat gizi penting lainnya yang mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit. Sejak tahun 2013 hingga 2015, presentasi ASI eksklusif di Puskesmas Ayah I setiap tahunnya terjadi penurunan, yaitu dari 87,65%, 78,26% hingga terakhir menjadi 71,65%. Dalam penelitian ini diambil tiga faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif yaitu pengetahuan ibu tentang ASI, tempat persalinan dan praktik Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Zuhud Nur Rosyid yaitu untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu, tempat persalinan dan praktik IMD dengan praktik pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ayah I Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2017. Populasi yang digunakan adalah seluruh ibu yang pernah atau sedang menyusui dan mempunyai bayi berumur 6-11 bulan di tiga desa di wilayah kerja Puskesmas Ayah I yaitu desa Tlagasari, Ayah, dan Bulurejo. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling dengan jumlah sampel 61 responden.
Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square. Setelah dilakukan uji statistik didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan praktik pemberian ASI eksklusif (p=0,000), dan praktik IMD dengan praktik pemberian ASI eksklusif (p=0,025). Sebaliknya tidak ada hubungan antara tempat persalinan (p=0,333 ) dengan praktik pemberian ASI eksklusif.
Tingkat pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif berpengaruh terhadap keberhasilan praktik pemberian ASI eksklusif. Adanya praktik IMD oleh ibu, berpeluang lebih besar dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi. Sedangkan, tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ayah I tidak berdampak pada pemberian ASI eksklusif. Sebaiknya petugas kesehatan perlu melibatkan keluarga dalam kegiatan penyuluhan agar ibu mendapatkan dukungan penuh dari keluarga.
Penulis : Galuh Mega Kurnia
Link : http://repository.unair.ac.id/66862/