VAKSINASI COVID-19: APAKAH VAKSINASI MEMBERIKAN DAMPAK BAGI KASUS COVID-19?

COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China. Munculnya COVID-19 telah menarik perhatian global, dan pada Januari 2020 WHO telah menyatakan COVID-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Adapun kelompok yang rentan terinfeksi virus corona adalah orang lanjut usia (lansia), orang dengan riwayat penyakit tertentu, tenaga medis di rumah sakit, serta anak-anak.

Sebanyak 89% pasien dinyatakan sembuh dan sebanyak 3% pasien dinyatakan meninggal. Di Jawa Timur total kasus positif Covid sampai dengan Februari 2022 sebanyak 429,535 kasus. Sampai dengan Februari 2022, pasien yang positif Covid 19 di Kota Malang mencapai 16.147 pasien, dengan pasien sembuh sebanyak 14.676 dan pasien meninggal sebanyak 1.134. Kasus pertama terdeteksi 2 pasien di Kota Malang terjadi pada pertengahan Maret 2020. Sejak saat itu, fluktuasi penambahan kasus COVID-19 terus terjadi. Kasus COVID-19 di Kota Malang tertinggi di Jawa Timur.

Berbagai cara sudah dilakukan untuk menurunkan kasus COVID-19 di Indonesia, seperti penerapan 5M, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan vaksinasi. Berbagai penanganan telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mencegah penularan virus ini. Vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani masalah COVID-19. Vaksinasi COVID-19 memiliki tujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Vaksinasi di Kota Malang dilaksanakan pada awal tahun 2021, namun sebelum dilaksanakan vaksinasi tahap pertama. Sebanyak 12.900 dosis vaksin sudah disiapkan.

Dalam hal ini, Dinana Izzatul Ulya melakukan penelitian terkait dengan melihat dampak dari pemberian vaksinasi COVID-19 terhadap penurunan kasus COVID-19, namun dampak tersebut diuji dengan menggunakan metode statistika yaitu Interrupted Time Series. Interrupted Time Series merupakan desain dari kuasi-eksperimental yang biasa digunakan untuk mengevaluasi dampak intervensi dan program yang diterapkan dalam implementasi kebijakan Kesehatan. Analisis ini mengevaluasi dampak kebijakan pada suatu hasil selama periode waktu yang ditentukan dengan jelas. Serangkaian waktu dari hasil tersebut digunakan untuk menetapkan tren yang mendasarinya.

Hasil dari penelitian ini yaitu vaksinasi di Kota Malang dilaksanakan pertama kali pada bulan Januari tahun 2021. Sampai dengan November 2021, Jumlah vaksinasi dosis pertama untuk masyarakat umum di Kota Malang mencapai 88% dari jumlah sasaran sebanyak 654.692 jiwa. Pada penelitian ini hanya berfokus pada pemberian vaksinasi 1 sebesar 80% sebagai interrupted atau batas pemberian intervensi kebijakan pemerintah, karena diharapkan setelah adanya pemberian vaksin sebanyak 80%, penerima vaksin sudah memiliki herd immunity dalam tubuhnya, sehingga virus COVID-19 tidak bisa masuk ke dalam tubuh. Hasil analisis data menggunakan Interrupted Time Series menunjukkan bahwa adanya penurunan setelah pemberian vaksinasi 1 80% di Kota Malang. Hasil penurunan kasus COVID-19 bisa dilihat setelah mendapatkan model terbaik dari uji analisis statistiknya.

Dari hasil analisis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan model time series yang terbaik. Berdasarkan identifikasi model ARIMA, didapatkan model ARIMA terbaik yaitu ARIMA (1,1). Model ini menunjukkan bahwa nilai p-value pada variabel time sebesar p-value (0,000) < α (0,05), variabel intervention p-value (0,0014) < α (0,05), dan time+intervention p-value (0,0011) < α (0,05). Model forecasting untuk kasus COVID-19 menunjukkan nilai bahwa p-value < α (0,05), sehingga model ini bisa digunakan untuk melihat hasil peramalan dari pemberian vaksinasi.

Hasil prediksi jumlah kasus COVID-19 setelah adanya pemberian vaksinasi sebesar 80% pada bulan November 2021-Maret 2022 yaitu, 0, 0, 15, 122, dan 229 kasus baru. Dampak pemberian vaksinasi setelah melihat hasil analisis tersebut menunjukkan adanya kasus menurun sampai hampir menyentuh angka 0 setelah adanya pemberian vaksinasi, meskipun pada bulan ketiga mengalami kenaikan kasus COVID-19. Adanya vaksin akan membantu menurunkan risiko timbulnya gejala berat akibat COVID-19 serta berperan besar dalam menekan angka kematian akibat virus COVID-19. Secara alamiah tubuh juga memiliki pertahanan atau antibodi terhadap berbagai macam kuman yang masuk. Individu yang telah divaksinasi memiliki kemungkinan lebih rendah untuk terinfeksi COVID-19.

Penulis: Dinana Izzatul Ulya

Leave a Reply