FKM NEWS – Sampah selalu menjadi permasalahan yang tak kunjung terselesikan. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari selalu menghasilkan berbagai jenis sampah. Perlu adanya pengolahan sampah yang tepat guna agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan.
Bentuk solusi yang digagas mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk menyelesaikan masalah sampah di Desa Purwosari yaitu bank sampah. Jumat malam (17/01/2020) sekitar pukul 19.30 WIB sosialisasi serta pembentukan kepengurusan bank sampah dilakukan di Balai Desa Purwosari.
“Hubungan yang harus dijaga itu hubungan antara yang diatas dan sesama manusia, banyak warga yang masih membakar sampah dan asap mengganggu tetangga termasuk saya tapi saya diam saja agar tidak menyakiti hati tetangga, bank sampah ini solusi yang bagus untuk masyarakat,” ujar Wiyono selaku Kepala Dusun di Desa Purwosari saat menyampaikan sambutan mewakili Kepala Desa Purwosari yang berhalangan hadir.
Sebelum kepengurusan bank sampah dibentuk warga dikenalkan terlebih dahulu tentang bank sampah. pengenalan bank sampah disampaikan oleh Maulana Satria Aji selaku wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair dan salah satu penggiat lingkungan di Surabaya.
Aji mensosialisasikan bank sampah yang dipadu padankan dengan pengalamannya menjadi pelopor bank sampah di Surabaya. “Akan ada bayak manfaat Bapak Ibu jika kita menjalankan program bank sampah, selain lingkungan menjadi bersih saya juga sering di undang untuk menjadi fasilitator bank sampah di Dinas kota” Ucapnya di sela-sela penyuluhan.
Setelah menyampaikan sosialisasi, musyawarahpun berlangsung untuk pembentukan kepengurusan bank sampah. Susunan kepengurusan yang dibutuhkan yaitu ketua, bendahara, divisi administrasi, divisi penimbangan, divis pencatatan, divisi pengepakan. Masing-masing memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.
Warga penuh semangat saat bermusyawarah. Salah satu warga mengusulkan Bapak Suntoro selaku Bapak RT 1 Dusun Korgan dan yang lain menguatkan argumen tersebut. Musyawarah berlangsung cukup semarak, warga bersorak ria ketika semua sumber daya yang dibutuhkan sudah terpenuhi.
Selesai musyawarah, kepengurusan bank sampah dilantik dengan Pak Suntoro sebagai ketua terpilih. Beberapa kesepakatan seperti penimbangan dan pengambilan sampah diambil oleh loak satu minggu sekali. Acara ditutup dengan penyerahan buku panduan bank sampah kepada ketua terpilih. Program bank sampah diharapkan bisa berkelanjutan dan sebagai langkah awal penuntasan permasalahan terkait sampah.
Penulis : Arira Celia Virta Parawansa
Editor : Ulfah Mu’amarotul Hikmah