FKM NEWS – Guna meningkatkan literasi warga Fakultas Kesehatan Masyarakt (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR). Club Literasi Buku yang diinisiasi oleh prodi S1 Kesehatan Masyarakat (kesmas), kali pertama mengadakan kegiatan Diskusi Buku pada Rabu (2/10/19) di Gazebo tengah, taman FKM UNAIR.
Pada bedah buku kali ini, Club Literasi Buku mengambil salah satu karya dari salah seorang alumni kesmas tahun 2014, Luh Mery Widhyanti, S.KM., dengan bukunya yang bertajuk “Perjalanan Hati”. Mengisahkan tentang catatan perjalanan Sarjana Kesehatan Masyarakat di Pulau Madangin, Masakambing, Masalembu, dan beragam pengalaman di dalam pengabdian ekspedisi nusantara jaya.
Buku yang banyak menceritakan tentang pengalamannya dalam bidang pengabdian, diharapkan Mery dapat membuka mata seluruh masyarakat terutama mahasiswa FKM UNAIR untuk dapat cinta akan sebuah pengabdian masyarakat. Mery juga menyebutkan, bahwa pengalaman terbaik salah satunya adalah dari pengabdian.
“Pengabdian adalah salah satu pengalaman berharga bagi saya, dari itu saya menerima banyak pembelajaran baik sosial, kebudayaan, dan lainnya. Misal ketika KKN, itu salah satu bentuk pengabdian awal yang mampu membikin saya tertarik dalam bidang pengabdian karena kita akan lebih dekat dengan masyarakat,” ungkapnya.
Tidak hanya pengalaman mengabdi, dalam buku itupun juga dituliskan mengenai potensi yang dimiliki oleh Pulau Mandaling. Salah satunya adalah seafood, salah satu kekayaan alam berupa hasil laut, seringkali Mery memasak dan mencicipi hidangan mahal di perkotaan (seafood, red) itu dengan gratis setiap sore di laut.
Dalam kesempatan itu Mery juga menyebutkan, bahwa kegiatan ekspedisi nusantara jaya yang dilaksanakan selama satu bulan itu, masih dirasa kurang memuaskan dalam hal pemberdayaan. Mengingat, pemberdayaan yang dapat mengubah pola pikir masyarakat dengan maksimal, memerlukan beberapa tahap yang cukup panjang.
Kendati demikian, kontribusi untuk masyarakat terutama dalam pengamalan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan semasa perkuliahan sangat diharapkan. Mery juga mengatakan, lebih baik memberikan sedikit ilmu dan pengalaman kita kepada masyarakat dari padi tidak sama sekali.
“Memberikan sedikit ilmu dan pengalaman yang telah kita dapatkan kepada masyarakat itu amat sangat lebih baik, dari pada tidak sama sekali,” ujarnya. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah