FKM NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) boleh berbangga diri. Terpilihnya Maulana Satria Aji sebagai Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAIR periode 2019/2020 dengan gamblang membuktikan mahasiswa berlatarbelakang kesehatan tidak bisa dianggap remeh dalam kepemimpinan Ormawa (Organisasi Mahasiswa).
Aji, sapaan akrabnya, secara tidak langsung membuka pikiran seluruh pihak bahwa mahasiswa FKM mampu memimpin birokrasi seperti BEM UNAIR yang notabenenya menaungi seluruh BEM Fakultas di UNAIR. Aji menjadi suksesor dari para aktivis mahasiswa yang ditempa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat lainnya. Setidaknya ada beberapa nama yang dulunya pernah menjadi pendahulu Aji di kancah kepemimpinan BEM UNAIR.
Sosok Aji dikenal luas karena dedikasinya dalam mengabdi kepada masyarakat. Terbukti dari riwayat organisasi yang pernah ia tekuni, Aji dominan berkecimpung dalam kegiatan pengabdian. Rupanya jiwa mengabdi Aji sudah terpupuk sejak dirinya menempuh bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Mahasiswa FKM angakatan 2015 itu bertempat tinggal di Kampung Sidotopo, Surabaya Utara. Di mana kampung tersebut terkenal sebagai wilayah marjinal. Aji berkata Kampung Sidotopo berjasa membangun karakter seorang Aji sampai seperti sekarang.
“Kampung saya itu unik, meski tinggal di Surabaya tetapi kampung saya banyak didominasi oleh masyarakat pulau Madura sehingga dijuluki sebagai Kampung Blok M,” papar Satria Aji.
Bila mendengar kata Sidotopo maka jangan harap akan menemukan berita baik. Aji mengungkapkan Sidotopo dikenal sebagai kampung yang memiliki angka kriminalitas tinggi. Dinamika kehidupan yang begitu keras sedikit demi sedikit membuka kepekaan Aji terhadap masalah sosial.
Aji mengaku terpukul melihat anak kecil bekerja sebagai kurir narkoba, perokok aktif, bahkan bandar narkoba. Pemandangan seperti itu lekat sekali menghiasi kehidupan Aji.
“Saya banyak berkumpul dengan masyarakat Madura di mana identik dengan perwatakan mereka yang keras,” tutur Aji.
Ditambah Aji juga mempunyai orang tua yang sangat militan. Aturan berbau kedisiplinan wajib diterapkan di keluarganya. Aji menjelaskan hal mutlak yang biasa dilakukan oleh keluarganya ialah melakukan kajian selepas maghrib. Kajian mengambil tema yang berbeda setiap harinya. Dan selalu ada pemimpin kajian yang mengatur jalannya diskusi.
“Hal yang paling saya kenang adalah saat ibu saya suka rela menjual emasnya demi memberi bantuan susu ke warga sekitar,” lanjutnya.
Titik itulah yang menjadi motivasi Aji untuk terus mengabdikan diri dan melebur bersama masyarakat. Begitupun kala ia diamanahi menjadi Wakil Presbem UNAIR periode ini, niat Aji murni ingin membenahi UNAIR lebih baik lagi. Kata-kata yang selalu diselipkan dalam nuraninya adalah Surat Muhammad Ayat 7 yang bermakna jika seseorang menolong agama Allah SWT niscaya Dia akan menolong dan meneguhkan kedudukan hamba-Nya.
Penulis: Tunjung Senja Widuri
Editor: Ilham Akhsanu Ridlo
Teks Gambar: Maulana Satria Aji, Wakil Presiden BEM UNAIR periode 2019/2020 yang saat ini menempuh pendidikan di FKM UNAIR (Ilustrasi: Tunjung Senja Widuri)