FKM NEWS – Hari ini tepat 7 April 2020 merupakan peringatan Hari Kesehatan Dunia 2020, sekaligus menjadi hari didirikannya World Health Organization (WHO). Hari Kesehatan Dunia secara umum dirayakan untuk meningkatkan kesadaran global terkait kesehatan.
Mengusung tema “Support Nurses and Midwives”, Hari Kesehatan Dunia tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk menyoroti pekerjaan seorang perawat dan bidan di seluruh dunia. Seperti yang diketahui, bahwa mereka juga merupakan garda dalam membantu masyarakat dunia untuk menjapai taraf kesehatan yang lebih baik. Mereka juga menjadi sumber daya yang begitu berharga di setiap negara.
Melansir dari kompas.id, perawat dan bidan mengambil porsi 50 persen dari total tenaga medis di dunia. Menurut Arah Strategis Global untuk memperkuat Keperawatan dan Kebidanan 2016-2020 diperkirakan 43,5 juta tenaga medis dimana 20,7 juta dianggap sebagai perawat dan bidan.
Selain itu, jumlah perawat dan bidan di beberapa wilayah masih dinyatakan kurang. Hal tersebut dikarenakan proses pemerataan tenaga medis yang belum ideal. Hal tersebut didukung oleh pernyataan WHO, bahwa dunia membutuhkan sembilan juta lagi perawat dan bidan untuk mencapai kemerataan kesehatan pada 2030.
Seperti yang kita tau, bahwa dunia kini sedang disibukkan dengan berbagai permasalahan kesehatan, terutama pada virus yang telah mematikan ribuan jiwa yakni COVID-19. Dilansir dari laman tirto.id, kasus jumlah kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 juta jiwa per hari ini. Pasien yang meninggal akibat corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 74.679.
Tidak hanya itu, lebih dari 100 orang dokter dan perawat di seluruh dunia gugur akibat virus corona itu. Mereka rela berjuang dan mengorbankan nyawanya, demi membantu masyarakat untuk sembuh dan terhindar dari ganasnya wabah tersebut.
Seperti di Indonesia, per hari ini telah dinyatakan terdapat sebanyak 18 dokter meninggal dunia selama pandemi virus corona berlangsung. Serta beberapa telah berstatus positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19. Para dokter dan tenaga medis tersebut diduga terinfeksi virus corona saat merawat atau menangani pasien-pasien virus corona di rumah sakit.
Oleh karena itu, perlunya pemerataan tenaga medis dan dukungan baik dari pemerintah maupun masyarakat terhadap kepedulian pada kesehatan sangatlah diperlukan. Guna mempersiapkan jika pandemi seperti COVID-19 datang dengan tidak disengaja, maka baik fasilitas kesehatan maupun sumber daya manusianya siap untuk menanggulanginya bersama.
Begitu besar jasa para tenaga medis dunia, menjadi pahlawan kesehatan yang begitu luar biasa. Teruntuk masyarakat, marilah kita membantu mereka dengan membangun paradigma sehat mulai dari diri sendiri.
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah