FKM NEWS – Demi mensukseskan kegiatan Duta Prokes yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), maka seluruh sivitas akademika terutama mahasiswa S1, S2, dan S3 FKM UNAIR dihimbau untuk melaksanakan Campaign dengan serentak pada Sabtu, 20 Februari 2021, pukul 10.00 – 13.00 WIB. Pelaksanaan campaign melalui media sosial meliputi, tiktok; instagram; twitter; dan facebook.
Dalam pelaksanaan tersebut, peserta diharuskan untuk memilih 3 dari 4 sosial media yang telah dianjurkan. Pelaksanaan campaign tersebut berupa unggah foto atau video pendek ketika melakukan edukasi sederhana kepada lingkungan sekitar.
Caption menarik tentang kegiatan dan penjelasan singkat (tentang, kapan, dimana, dan siapa sasarannya) menjadi poin penting yang harus ada dalam konten yang telah dibuat. Tidak lupa, penyertaan hastag, #berbagiinformasilawanpandemi #lawancovid19 #fkmunair #unairhebat, turut disertakan untuk mengguncang sosial media terkait edukasi Covid-19.
Susy Kartika Sebayang SP., M.Si., Ph.D., dosen FKM UNAIR yang menyerukan himbauan tersebut saat Pembekalan Duta Prokes yang diselenggarakan oleh tim UKAKES FKM UNAIR, pada Senin (9/2/21) menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang luas pada masyarakat Indonesia. Pemberian edukasi melalui sosial media dapat mengatasi hoax buster terkait Covid-19 yang kini semakin banyak menyebar di tengah masyarakat.
“Melalui sosial media kita bisa menjangkau lebih banyak orang,” tegasnya.
Susy menjelaskan bahwa dalam pelaporan campaign, para komting dibantu dengan dua orang dapat merekap dan melaporkan campaign yang telah dilakukan oleh mahasiswa pada Kasubag Kemahasiswaan FKM UNAIR. Dengan itu, mereka akan diberikan SKP sebagai bentuk reward atas kontribusinya dalam kegiatan campaign edukasi Covid-19.
“Bagai mahasiswa yang tidak melaporkan campaign-nya ke komting, maka tidak akan mendapat SKP,” uangkapnya.
Pelaksanaan campaign diharapkan dapat lebih banyak menjangkau dan menyebarkan informasi terkait Covid-19 di kalangan masyarakat. Kendati demikian, angka Covid-19 di Indonesia dapat ditekan dan tidak lebih banyak memakan korban. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah