Indonesia Sebagai Negara Rawan Bencana, Berikut Hal yang Perlu Diperhatikan Untuk Jadi Relawan

FKM NEWS – Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan terhadap bencana alam. Seperti gunung meletus, gempa ataupun tsunami. Sehingga, diperlukan sumber daya manusia yang siap untuk menjadi relawan guna membantu sesama ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Menurut Dr. Atik Choirul Hidajah dr., M.Kes, kepala departemen epidemiologi FKM UNAIR, setidaknya terdapat lima hal yang perlu untuk diperhatikan oleh relawan ketika memutuskan untuk terjun ke lokasi bencana.
Fase Bencana
Yang pertama adalah, waktu atau di fase apa relawan akan ke lokasi. Apakah relawan datang ke lokasi pada fase tanggap darurat atau ketika recovery.
“Jika tim datang ke lokasi pada saat fase recovery, maka aktivitas-aktivitas yang dilakukan nantinya juga harus sesuai seperti pengadaan trauma healing atau perbaikan dan pengadaan sanitasi,” jelas Dr. Atik.
Kompetensi
Kemudian, kompetensi. Terkait dengan kompetensi yang perlu untuk dimiliki oleh relawan, Dr. Atik mengacu pada Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) No. 17 tahun 2011 tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana.
Dalam dokumen tersebut, setidaknya terdapat sepuluh kompetensi yang perlu untuk dimiliki oleh relawan. Yaitu pencarian dan penyelamatan, dapur umum, logistic, informasi dan komunikasi, manajemen tempat evakuasi, pengelolaan air, sanitasi dan kesehatan lingkungan, kesehatan pengungsi, penanganan psikososiall, standar minimum dalam penanggulangan bencana serta pengurangan risiko bencana.
“Mahasiswa yang akan terjun ke lokasi bencana, setidaknya perlu untuk miliki beberapa dari kompetensi tersebut,” ucap Dr. Atik.
Penyakit Endemis
Tidak hanya itu, relawan juga perlu untuk mengetahui penyakit endemis yang ada disana. Sebagai contoh adalah bencana gempa di Lombok pada 29 Juli lalu, ditemukan beberapa wilayah yang terdampak malaria. Sehingga, orang dari luar daerah yang datang ke lokasi tersebut harus meminum obat profilaksis (pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, red) terlebih dahulu.
“Tindakan pencegahan atau profilaksis itu sendiri tidak hanya dengan meminum obat. Dapat dengan tindakan teknis lainnya disesuaikan dengan endemisitas penyakit yang ada,” ujar Dr. Atik.
Karakter
Selanjutnya adalah mengenali karakter atau budaya setempat. Menurut Dr. Atik, hal tersebut berguna untuk merancang program dengan pendekatan yang sesuai dengan masyarakat setempat. Dengan bagitu, program dapat berjalan dengan baik dan memperbesar kemungkinan untuk sukses.
Kelima, menjaga tubuh tetap sehat. Relawan datang ke lokasi untuk membantu korban bencana dan relawan lainnya. Karena itu, relawan harus tetap sehat sehingga tidak menjadi beban untuk relawan lainnya.
“Semua orang disana nanti harus berkonsentrasi untuk melakukan sesuatu yang dapat membantu masyarakat terdampak. Jangan sampai, mereka malah kerepotan untuk mengurus kita juga,” ucar Dr. Atik.
Untuk itu, relawan perlu untuk memperhatikan waktu istirahatnya. Memakan makanan yang bergizi jika memungkinkan, atau meminum vitamin jika diperlukan. Selain itu, relawan juga perlu untuk membawa obat pribadi mereka.
Penulis : Galuh Mega Kurnia
Dilansir dari : http://news.unair.ac.id/2019/01/17/ingin-jadi-relawan-berikut-hal-yang-perlu-diperhatikan/

About the author

Newsroom FKM NEWS