FKM NEWS – Selain keramahan para warganya, Desa Punggur yang berada di Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro terkenal dengan budaya dan juga kekeluargaannya. Bisa dilihat dari adanya budaya tahlilan dan arisan yang rutin dilaksanakan di Desa itu. Budaya tahlilan yang sudah 25 tahun dilaksanakan tersebut di ikuti oleh kurang lebih 100 orang ibu-ibu yang mayoritas lansia.
Tahlilan Punggur Al-Islah ini dilaksanakan di rumah salah satu ibu yang mendapatkan arisan sebelumnya. Kegiatan yang dilaksanakan rutin satu minggu sekali setiap hari rabu itu memiliki beberapa susunan acara, mulai dari pembukaan oleh MC, pembacaan Asmaul Husna yang di ikuti oleh semua jamaah, sambutan dari keluarga yang bersangkutan, serta pembacaan Yasin dan tahlil.
Selain tahlil, kegiatan tersebut juga di isi oleh Mahalul Qiyam yang di iringi oleh hadroh Al-Maisun kebanggan Desa Punggur. Uniknya dari tahlilan itu, terdapat Moidhoh Hasanah atau kajian yang di isi oleh kiai setempat secara bergantian setiap minggunya, dan tidak lupa juga terdapat sambutan dari ibu kepala desa. Kemudian, Sugiyati yang merupakan pengurus pertama tahlilan itu menerangkan bahwa tujuan dari adanya tahlilan untuk mempererat tali silaturahmi antar ibu-ibu di Desa Punggur.
“Tujuan dari adanya tahlilan ini untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi antar ibu-ibu Desa Punggur, dan juga untuk mempermudah para lansia mengingat sholat dan mengaji” ungkapnya
Arisan dan pengumuman dilaksanakan di akhir kegiatan, kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kiai. Salam-salaman menjadi tradisi untuk mengakhiri kegiatan rutin tersebut.
“Dengan adanya tahlilan ini diharapkan Desa Punggur bisa lebih maju, ibu-ibu bisa lebih sadar dan juga bisa lebih rukun antar sesama agar tali silaturahmi tidak putus, dan yang lebih penting agar budaya dan tradisi yang sudah lama melekat ini tidak akan hilang ditelan zaman” ungkap Ibu yang kerap disapa Bunda Giyat.
Penulis : Ulfa Lailatus Sa’adah
Editor : Ulfah Mu’amarotul Hikmah