FKM NEWS- Bertempat di Aula Sumarto Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, pada hari Kamis, 5 November 2020, FKM UNAIR melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat atau Tridarma Perguruan Tinggi.
Hadir dalam acara tersebut Dekan FKM UNAIR Dr. Santi Martini, dr., M.Kes beserta jajaran dekanat, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd beserta jajarannya serta Kepala Pusat Penelitian dan Kependudukan BKKBN Drs. Indra Murty Surbakti, MA beserta jajarannya.
Dengan dilakukannya pembaruan MoU Tridarma tersebut diharapkan Kerjasama selama ini antara FKM UNAIR dengan BKKBN akan lebih berkembang. Terutama untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.
Selain Penandatanganan MoU Tridarma, kunjungan Kepala BKKB Provinsi Jatim dan kepala Pusat Penelitian dan kependudukan Jawa Timur juga melakukan supervisi terhadap penelitian kerjasama dengan tema “Determinan Terhadap Kelahiran Tidak diinginkan)KTD)Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia tahun 2019” . Penelitian tersebut merupakan penelitian kolaborasi antara Unit Kajian Kesehatan Masyarakat (UKAKES) FKM UNAIR dengan Deputi Pusat Penelitian dan kependudukan BKKBN.
Pada kesempatan tersebut juga terjadi diskusi untuk kerjasama selanjutnya. Diskusi dipimpin oleh Wakil Dekan III bidang Publikasi, Penelitian, Pengmas dan Kerjasama Trias Mahmudiono, SKM., MPH, GCAS., Ph.D. Dalam diskusi tersebut berkembang ide pada bidang pendidikan BKKBN menawarkan selain menjadi tempat Magang dan PKL, BKKBN juga siap menjadi tempat KKN tematik mahasiswa, melalui KAMPUNG KB. Dimana Kampung KB tersebut berjumlah sekitar 14.536 kampung yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian dan Kependudukan BKKBN, Indra Murty Surbakti mengatakan BKKBN memiliki data yaitu SKAP dan SDKI yang bisa digunakan oleh akademisi untuk melakukan penelitian khususnya penelitian terkait kependudukan dan keluarga berencana.
Diskusi berkembang untuk kolaborasi penelitian selanjutnya, yaitu masalah stunting. Menurut Sukaryo Teguh Santoso, Provinsi Jatim masih menyumbang angka stunting sebesar 27 persen di Indonesia. Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim memiliki target untuk menurunkan angka stunting pada tahun 2024 sebesar 10 persen.
Dalam paparannya Prof. Dr. Sri Sumarmi yang merupakan Ketua Unit Kajian Kesehatan Masyarakat (UKAKES) FKM UNAIR menyampaikan bahwa FKM UNAIR berkomitmen untuk membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia. Saat ini, FKM UNAIR melakukan pendampingan pada program pencegahan stunting sebagai dampak dari covid 19 pada 17 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Menutup acara tersebut Kepala Pusat Penelitian dan Kependudukan BKKBN, Indra Murty Surbakti mengatakan “Kami berharap BKKBN dengan akademisi ini saling melengkapi khususnya untuk penelitian dengan isu Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana”, jelasnya. (dyah)