FKM NEWS – Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat (S.KM) dituntut harus memiliki persiapan untuk menghadapi kondisi di masa depan yang sangat bergantung pada teknologi. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Jawa Timur mengadakan seminar bertajuk Peran dan Tantangan Ahli Kesmas di Era Disrupsi 4.0 pada Rabu (9/10/2019) di Ruang Kahuripan 300 Lt. 3 Gedung Kantor Manajemen Kampus C Universitas Airlangga.
“Mahasiswa Kesehatan Masyarakat kini harus punya profesionalitas. Harus berani risk reduction, punya kemampuan financial protection, bisa memobilisasi mesin sosial dan mobilisasi mesin birokrasi. Metode kerja profesional yang dibutuhkan juga berupa keterampilan konseling, komunikasi sosiologi kelompok kecil, komunitas pembangunan dan pemberdayaan,” tambahnya.
Menurut Ridwan masih ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan seperti status gizi masyarakat yang membaik namun stunting dan anemia masih tinggi. Demikian juga meningkatnya penyakit tidak menular dan prevalensi penyakit menular yang masih tinggi.
“Sumber daya manusia di sektor kesehatan, terutama Ahli Kesehatan Masyarakat harus punya pengembangan digital skill, punya kompetensi profesional di literasi data, teknologi, dan human resource. Serta kompetensi interprofesional seperti intelektual, digitalisasi data, manajemen big data dan komitmen untuk kemanusiaan sebagai usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” pungkas Ridwan.
Penulis : Charisma Agustin
Editor : Ilham Akhsanu R