Lewat PKKMB, Unair tekankan softskill mahasiswa

FKM NEWS- Universitas Airlangga Surabaya kembali melaksanakan Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Lewat program ini, Unair kembali menekankan softskill pada mahasiswanya.
Hal itu dikatakan dosen Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Dr. Soenarnatalina Melaniani, Ir. M.Kes., yang menjadi salah satu pemateri dalam PKKMB. “Kita harus menekankan soft skill, tidak cuma hard skill. Bisa dalam kerja kelompok atau kerja di lapangan,” katanya.
Dia menjelaskan prosentase soft skill ini masuk dalam kontrak kuliah. Bentuknya bisa macam-macam seperti sikap hormat, sikap dalam praktikum, kerjasama, tepaslira, dan sebagainya. Adapun prosentasenya tergantung tim dosen terutama dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK). “Ini demi mencapai excellent morality yang diterapakan di Unair,” katanya.

Foto: Keceriaan Mahasiswa Baru dengan Para Kakak Tingkat dan Dr. Santi Martini (Wadek 1 FKM)

Selain masalah soft skill, mahasiswa baru juga diberi pengenalan bagaimana perkuliahan di kampus. Seperti lebih aktif dalam mencari bahan ajar, tatap muka atau rajin konsultasi dengan dosen wali. “Jadi mahasiswa baru harus move on dari cara belajar di SMA,” tuturnya sembari tersenyum.
Jika mahasiswa Unair mampu menjalankan itu semua, maka kesempatan untuk maju sangat terbuka lebar. Dia mencontohkan di FKM memiliki program Permata yaitu Pertukaran Mahasiswa Nusantara. Yaitu program dimana mahasiswa bisa menimbu ilmu di kampus lain dan jurusan sama. “Misalkan mahasiswa FKM Unair ikut Permata di FKM UI, peluang itu terbuka lebar,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa baru FKM jurusan Gizi Ashlikhatul Khanif mengaku menjadi mengenal Unair dengan mengikuti kegiatan PKKMB. Seperti program yang ada, sistem belajar dan sebagainya. “Kampus (FKM, red) juga adem, sejuk, tadi dosennya juga kelihatan enak-enak (mengajar). Jadi semangat berkuliah,” tutur lulusan SMAN 1 Sidoarjo.
Gadis yang lahir pada 20 Desember 1999 itu menegaskan kegiatan PKKMB yang dijalaninya bukan ospek yang berisi perploncoan. Meski begitu, bukan berarti tidak ada hambatan sama sekali. “Karena gak punya kendaraan jadinya agak sulit mau kemana-mana. Tapi tetap semangat kok,” ujarnya.
Meski baru saja dikukuhkan jadi mahasiswa baru, Anif sudah memiliki cita-cita mulia. Dia ingin menjadi penyuluh gizi yang terjun ke masyarakat. “Saya ingin terjun langsung ke masyarakat memberi penyuluhan tentang gizi, bukan sekedar konsultan saja,” ungkapnya.
Sebelumnya, Rektor UNAIR Prof. Moh. Nasih mengukuhkan mahasiswa baru di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C UNAIR pada Kamis (2/5).
Dihadapan ribuan calon penerus bangsa tersebut Prof. Nasih menyampaikan bahwa mahasiswa UNAIR harus menjadi kreator peradaban.
Sebagai upaya untuk menjadi aktor utama dalam peradaban banggsa, Prof. Nasih mengajak agar mahasiswa baru terus belajar dan bekerja keras serta terus berupaya meningkatkan soft skill. Tidak hanya itu, mahasiswa baru juga harus memiliki sifat yang rendah hati, tidak sombong, dan memiliki jiwa dan akhlak yang mulia.
“Hal itu, tentunya sebagai salah satu perwujudan dari semboyan excellence with morality,”
terangnya.
Tercatat dalam penerimaan mahasiswa baru UNAIR menerima 5327 mahasiswa baru jenjang sarjana, 1196 mahasiswa baru jenjang diploma tiga, dan 117 diploma empat. Dengan 753 di antaranya merupakan mahasiswa penerima bantuan pendidikan Bidikmisi yang tersebar di semua program studi S1.
 
Kontributor: Shita
Editor: Ilham A. Ridlo
Foto: Istimewa