Lupus, Si Pembunuh Berdarah Dingin

FKM NEWS – Hari Lupus sedunia jatuh pada 10 Mei 2019 lalu, dilansir dari CNNIndonesia.com Penyakit lupus merupakan salah satu masalah kesehatan global yang menyerang orang-orang di seluruh dunia. Setiap harinya, lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia berjuang dan hidup melawan lupus. 

Lupus adalah penyakit peradangan (inflamasi) kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri. Lupus dapat menyerang berbagai bagian dan organ tubuh seperti kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang.

Lupus menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Sebab peradangan yang terjadi dapat mempegaruhi organ pada tubuh seperti ginjal, otak, system saraf pusat, darah, paru-paru, jantung.

Penyakit lupus terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic Lupus Erythematosus/SLE), Lupus Eritematosus Kutaneus (Cutaneous Lupus Erythematosus/CLE), dan Lupus karena pengaruh obat-obatan. Diketahui SLE merupakan penyakit yang sering terjadi dengan angka kasus mencapai 70 persen di dunia.

Sedangkan penyakit Lupus akibat penggunaan obat sifatnya hanya sementara dan akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Beberapa jenis obat yang menyebabkan Lupus antara lain metildopaprocainamide, D-penicillamine (obat untuk mengatasi keracunan logam berat), serta minocycline (obat jerawat).

Meski begitu banyak masyarakat di Indonesia yang tidak sadar akan bahaya penyakit Lupus itu sendiri. Pemahaman mengenai penyakit Lupus masih rendah. Hal tersebut banyak dikaitkan dengan masyarakat yang kurang aware terhadap adanya penyakit itu. Penyakit Lupus belum dianggap sebagai suatu masalah besar. Sehingga peemerintah di sini sebaiknya harus mulai turun tangan dengan melakukan semacam sosialisasi.     

Selain itu perlu juga diilakukan tindakan preventiif untuk mengurangi pertambahan penyakit Lupus. Dilihat dari kacamata kesehatan masyarakat maka tindakan pencegahan patutnya perlu dilakukan. Beberapa hal yang semestinya dilakukan ialah menghindari stress dan menerapkan pola hidup sehat, mengurangi kontak langsunng yang berlebihan dengan sinar matahari, berhenti merokok, berolahraga secara teratur, menjaga pola makan.

Penulis: Tunjung Senja Widuri
Editor: Ilham Akhsanu Ridlo