FKM NEWS – Angka kasus Covid-19 masih terpantau tinggi, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mahasiswa baru angkatan 2020 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) untuk berbagi kebaikan kepada masyarakat di tengah pandemi. Melalui event angkatan bertajuk ‘BASKARA 2020’, mereka melaksanakan social project di beberapa tempat dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan dengan ketat.
Sabtu (21/11/20) social project tersebut dilakukan oleh seluruh mahasiswa FKM UNAIR Surabaya 2020 dengan dua macam agenda. Pertama, yakni turun langsung ke lima panti di lima kota besar, meliputi Panti Asuhan Tahfidzul Quran Siti Winafiah (Surabaya); Panti Asuhan Suara Hati (Sidoarjo); Panti Asuhan Yatim Indonesia (Jakarta); Panti Asuhan Yatim Piatu Nairul Umroh (Bekasi); dan Panti Asuhan Mizan Amanah (Bandung).
“Lokasi panti kita pilih berdasarkan hasil saran dan voting dari teman-teman. Akhirnya kita pilih semua panti tersebut yang lokasinya cukup strategis juga,” ungkap Rafael selaku ketua panitia BASKARA 2020.
Di panti, mahasiswa FKM membagikan sembako yang berisikan beras, minyak goreng, gula, kecap, teh, sarden dan biskuit. Selain itu, mereka juga mensosialisasikan materi terkait Covid-19 seperti cara pencegahan, tindakan jika terpapar, dan bagaimana cara untuk tetap menjaga kesehatan.
Rafael juga menyampaikan, bahwa antusiasme anak-anak panti pada saat social project sangat luar biasa. Di setiap kota tanggapan anak-anak sangat hangat dan ceria, mereka menerima kunjungan mahasiswa dengan baik dan sangat tertib serta kooperatif selama acara visit berlangsung. Kemudian, mereka juga mendengarkan materi dengan sangat baik dan aktif ketika sesi review melalui permainan diberikan.
“Antusiasme anak-anak panti semuanya sangat senang dan menerima kedatangan kami dengan baik, termasuk pemilik panti juga. Semuanya mendengarkan materi dengan baik, terlebih ketika menyanyikan lagu cuci tangan semuanya bersemangat, dan saat sesi review di games semua menjawab,” jelasnya.
Kemudian, sebanyak 395 mahasiswa melakukan charity mandiri dengan membagikan sabun cuci tangan dan masker pada masyarakat yang membutuhkan di seluruh Indonesia. Kelompok masyarakat tersebut seperti, tukang pemungut sampah; satpam; ojek online; dan orang pinggiran yang kurang mampu.
“Kita membagikannya dengan target overall ke arah orang yang membutuhkan dan kurang dalam perekonomian,” terangnya.
Untuk memonitor mahasiswa turut partisipatif dalam charity mandiri, seluruh mahasiswa ditugaskan untuk mengupload rekam peristiwa berupa foto dengan twibbon serta hastag melalui media sosial instagram. Kemudian, dalam pengawasan terdapat penangung jawab yang memperhatikan mahasiswa dalam mempost foto di Instagram. Oleh karena itu sudah jelas bahwa anak-anak FKM terpantau melakukan charity mandiri. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah