FKM NEWS – Di usianya yang masih muda, Imas Elva Khoiriyah, mahasiswi Semester 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menerbitkan buku bernuansa islami berjudul “Menguatkan Sepotong Hati(mu)”. Menguatkan Sepotong Hati(mu) sendiri merupakan sebuah buku yang berisikan motivasi hidup bagi wanita untuk terus melihat masa depan dan melupakan masa lalu, serta terus meningkatkan potensi yang ada. buku tersebut dicetak perdana di penghujung bulan Oktober 2019 ini sejumlah 15 buku.
“ Buku ini berisi motivasi bagi para wanita untuk dapat memaafkan masa lalu dan memaksimalkan potensi yang ada sekarang, “ terang Imas
Bermula dari berbagai curhatan teman terdekat hingga mendorong mahasiswi yang biasa disapa Imas tersebut untuk menulis buku berisikan motivasi bagi para wanita dalam menjalani realita kehidupan. Selama mendengarkan berbagai curhatan teman terdekat hingga dapat menerbitkan buku, Imas mengaku mendapatkan banyak sekali pengalaman terkait realita permasalahan wanita.
Imas menuturkan terdapat keluh kesah selama menulis buku antara lain disaat tidak ada ide untuk melanjutkan tulisan sehingga butuh pemilihan waktu yang tepat disaat kita bisa fokus dan memiliki nuansa hati yang baik. Selain keluh kesah, kebahagiaan saat menulis juga dirasakan oleh Imas. Bermanfaat bagi orang lain dan mendapatkan timbal balik yang positif dari pembaca menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Imas.
“Saya berharap buku ini bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya untuk terus semangat memaafkan masa lalu dan berfokus pada masa depan” jelas Imas
Menulis menjadi hobi Imas sejak lama, dan Cerpen bertajuk islami menjadi favoritnya. Banyak tulisannya yang bernuansa islami dikarenakan bahan bacaannya bernuansa islami pula. Dan Imas menuturkan bahwa dengan tulisan islami diharapkan hikmah yang hendak disampaikan dapat lebih memengaruhi pembaca. Menulis dijadikannya sebagai wadah untuk dapat mengekspresikan dirinya, terlebih lagi dengan tulisan ia dapat berbagi informasi yang dapat dibaca kapanpun dan dimanapun oleh orang lain.
“Kalau kita tidak bisa memberikan apa apa paling tidak tulisan kita bisa berguna bagi orang lain walau kita sudah tidak menginjak bumi” pungkas Imas.
Penulis: Siti Nurul Aini
Editor: Tunjung Senja Widuri