Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyelenggarakan pemeriksaan tekanan darah gratis secara serentak di 66 Rumah Sakit dan 15 Perguruan Tinggi se- Kota Surabaya pada hari Rabu (17/05). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia, dimana Fakultas Kesehatan Masyarakat menjadi salah satu lokasi yang dipilih. Bersama dengan Puskesmas Mulyorejo sebagai tim pelaksana, kegiatan ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB.
Bertempat di pojok Posbindu FKM UNAIR, kegiatan ini diikuti oleh seluruh sivitas akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat, mulai dari mahasiswa, tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Turut hadir pula sivitas akademik dari sekitar lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat, seperti tenaga staf dari kantor manajemen Unersitas Airlangga. Selain pemeriksaan tekanan darah, partisipan juga dapat diperiksa kadar Kolesterol dan kadar Glukosa dalam darah.
Dalam kegiatan yang mengusung tema Ketahui Tekanan Darahmu, Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui subbagian Penyakit Tidak Menular, ingin mengenalkan dan membiasakan masyarakat untuk gemar melakukan skrining kesehatan, salah satunya dengan rutin memeriksakan tekanan darah minimal satu kali dalam sebulan. Kelainan pada tekanan darah sangat erat kaitannya dengan penyakit Hipertensi, penyakit Stroke maupun penyakit Jantung Koroner, yang merupakan penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang cukup tinggi di Indonesia, sehingga dengan pemeriksaan rutin, diharapkan penyakit akibat kelainan tekanan darah dapat dicegah.
“Dilema yang dirasakan Indonesia saat ini adalah tren penyakit menular yang tak kunjung menurun, akan disusul oleh peningkatan tren penyakit tidak menular,” tutur Saefuddin Zuhri, staf Dinas Kesehatan Kota Surabaya subbagian Penyakit Tidak Menular.
Menurut Saefuddin, Dinas Kesehatan telah memiliki program untuk pencegahan penyakit tidak menular yang dikemas dalam “CERDIK” (Cek rutin, Enyah asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress) untuk usia dewasa diatas 18 tahun. Selain itu, Dinas Kesehatan juga gencar mempromosikan untuk pola hidup sehat dan menyusun menu makan sesuai standar makanan sehat, salah satunya makan buah dan sayur 5 porsi dalam sehari.
Sasaran kegiatan pemerikasaan tekanan darah serentak ini adalah usia dewasa diatas 18 tahun. Hal ini didasari oleh perubahan tren penyakit hipertensi yang tidak hanya menyerang orang tua saja (diatas 50 tahun). Banyak mahasiswa yang sudah mengetahui teori hidup sehat tapi kurang mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan kondisi mahasiswa yang memiliki banyak kegiatan dan banyak tugas, tak jarang mereka kurang memperhatikan pola makan yang sehat meskipun mereka sudah tau teorinya”, jabar Saefuddin, selaku penanggungjawab kegiatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Hasil dari kegiatan periksaan tekanan darah ini akan dianalisis dan diharapkan mampu menggambarkan secara umum kondisi masyarakat dengan usia diatas 18 tahun, yang kemudian dapat dijadikan dasar penyusunan program ditahun berikutnya.