FKM NEWS – Sampah merupakan permasalahan yang tidak ada habisnya di Indonesia. Permasalahan tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus, karena berdampak pada kesehatan masyarakat.
Pola hidup bersih dan sehat memegang perananan penting dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama cara pemilahan sampah yang baik dan benar. Atas dasar itu maka tim PKL Kelompok 7 Desa Punggur, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, berintervensi melalui program Punggur Pintar Pilah Sampah (PUTAR PIPA) yang merupakan serangkaian dari Pilah Sampah Untuk Desa Punggur (PISAU DAPUR).
Dilaksanakan pada Selasa (21/01/20), acara itu di hadiri oleh sekitar 34 orang, yang terdiri dari perangkat desa, ketua RT, kader jumantik, petugas kebersihan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan mahasiswa PKL. Bertempat di balai Desa Punggur, acara ini berjalan dengan lancar dan penuh antusias, terbukti dengan banyaknya orang yang memperhatikan saat acara dimulai.
Acara diawali dengan sambutan oleh ketua kelompok PKL yaitu Izza Mahendra, yang dalam sambutannya berpesan semoga apa yang di dapat hari ini bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang bertema ‘Hubungan Pemilahan Sampah dengan Kesehatan’.
Miranda Magda Enjelia selaku moderator mengajukan lima pertanyaan, dan dijawab langsung oleh narasumber. Sesi diskusi pada siang itu cukup antusias, dilihat dari banyaknya pertanyaan dari peserta kepada narasumber.
Selanjutnya yaitu penyampaian materi oleh Annastasia Luthfi dan Wahidatul Fitria terkait sampah, pemilahan sampah yang baik dan benar, serta pengelolaannya.
“Dampak bagi kesehatan yang disebabkan jika tidak memilah sampah yaitu, gangguan kesehatan, menurunnya estetika lingkungan. Adapun manfaat yang didapatkan jika kita memilah sampah sangat banyak, terutama yaitu menjaga keindahan, kebersihan, estetika lingkungan, mengurangi pencemaran dan menjaga kesehatan” ujar Wahidatul Fitria.
Sebagai penutup, Wahidatul Fitria selaku pemberi materi berharap apa yang disampaikan bisa di terapkan di kehidupan sehari-hari. Kebiasaan buruk menjadi penyakit bagi diri sendiri dan orang lain, sehingga kebiasaan membuang sampah dan memilahnya sesuai sumbernya harus dibiasakan. (*)
Penulis : Ulfa Lailatus Sa’adah
Editor : Ulfah Mu’amarotul