FKM NEWS – Ledre merupakan makanan khas Bojonegoro yang banyak digemari oleh masyarakat luas. Ledre sejatinya adalah makanan serupa Semprong yang terbuat dari pisang. Berbentuk gulungan, berukuran panjang sekitar 20 cm, dan bercita rasa manis.
Desa Kuniran merupakan salah satu desa sentra penghasil Ledre di Bojonegoro. Desa Kuniran dikenal ahli dalam membuat Ledre Pisang Raja.
Kebanyakan warga setempat masih mengembangkan bisnis Ledre rumahan. Namun secara profit, jangan diragukan lagi. Dapat dibuktikan dari menjamurnya produksi Ledre di rumah-rumah warga.
Kebetulan Kelompok 4 PKL FKM Unair memang ditugaskan mengabdi di desa tersebut. Hal itu membuat kami terdorong untuk menyambangi rumah salah satu warga pembuat makanan khas Bojonegoro itu.
Berjarak 2 rumah dari tempat kami tinggal, ialah Ibu Mira selaku Ketua RT 12 Dusun Kuniran yang mengajak kita sekelompok berkunjung ke rumahnya dan melihat bagaimana proses pembuatan Ledre. Proses pembuatan Ledre hampir sama dengan jajanan Semprong.
Hanya saja berbeda dikomposisi adonan. Bahan dasar Kue Ledre terdiri dari tepung khusus Ledre, Pisang Raja, gula pasir, minyak kelapa, telur, dan beberapa tambahan lainnya.
Kemudian kami ditunjukkan proses membuat lembaran-lembaran pipih yang nantinya digulung kecil sampai akhirnya menjadi Ledre. Pertama, siapkan wajan yang telah dioles minyak kelapa. Kedua, tuangkan adonan Ledre satu centong ke dalam wajan. Ketiga, masukkan gula satu sendok teh ke adonan dalam wajan.
Lalu pipihkan adonan menggunakan alat khusus dari kayu sampai benar-benar tipis. Masukkan Pisang Raja dalam adonan dan haluskan menggunakan alat. Setelah dirasa matang, angkat adonan dan gulung dengan cepat. Proses menggulung Ledre sangat menyakitkan bagi kami.
Panasnya adonan yang baru diangkat dari wajan menjadi kendala kami dalam menggulung. Kebanyakan dari kami gagal diproses menggulung. Alhasil, Ledre yang kami buat tidak berbentuk layaknya Ledre.
Berbeda dengan Ibu Mira yang terlihat begitu lihai memainkan tangannya. Proses menggulung terasa begitu mudah saat diambil alih oleh Ibu Mira. Kami terkesan melihat Ibu Mira yang seolah tidak merasakan apa-apa.
Kami bangga melihat perjuangan kaum wanita di Desa Kuniran, termasuk Ibu Mira. Perekonomian di desa tersebut memang tergolong rendah. Produksi Ledre menjadi salah satu cara masyarakat meraup rupiah tanpa khawatir pemasaran tidak jalan. Ledre jadi salah satu penyelamat perekonomian warga Kuniran.
Penulis: Tunjung Senja Widuri