3 WEEKS AGO 26 VIEWS
SHARE
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) kembali mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas). Kegiatan yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2020 ini merupakan pelatihan dan penyuluhan pembuatan bawang putih tunggal terfermentasi pada kelompok lansia di Kelurahan Kalisari, Kota Surabaya.
Dr Annis Catur Adi Ir MSi, selaku ketua tim pengmas, menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya preventif kelompok lansia. Hal tersebut mengingat semakin tingginya risiko kesehatan, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
“Lansia berada dalam kelompok usia rentan sehingga dibutuhkan konsumsi tambahan non obat untuk meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi pangan fungsional,” ujar Anis.
fungsional yang dipilih adalah bawang putih terfermentasi (black garlic). Black garlic dipilih karena memiliki antioksidan tinggi, dan memiliki bioaktivitas sebagai penurun kolesterol, antialergi, antikanker, penurun gula darah, dyslipidemia, dan manfaat kesehatan lainnya.
Selain itu, pengmas tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai healthy aging, Covid-19 dan penyakit tidak menular, serta materi terkait makanan fungsional untuk kesehatan yang optimal. Guna mendukung kegiatan penyuluhan tersebut, tim juga menyiapkan buku modul kesehatan lansia.
Pada akhir acara, tim pengmas melakukan penyerahan seperangkat alat dan bahan kepada Ketua RW 001 Kelurahan Kalisari, sebagai inventaris untuk memudahkan praktik pembuatan black garlic. Selain itu, terdapat beberapa lansia yang berhasil melakukan panen black garlic yang sudah jadi.
“Black garlic yang sudah jadi selanjutnya dikonsumsi sendiri. Ke depannya, lansia akan terus memproduksi black garlic secara mandiri. Jika sudah semakin baik kualitas dan rasanya, produk bisa dipasarkan,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, Annis berharap program pengabdian masyarakat tersebut dapat meningkatkan produktivtas kelompok lansia, serta menghasilkan sinergi yang baik antara masyarakat dan akademisi. Dalam hal ini, antara FKM Unair dan masyarakat Kelurahan Kalisari. [*]
Dr Annis Catur Adi Ir MSi, selaku ketua tim pengmas, menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya preventif kelompok lansia. Hal tersebut mengingat semakin tingginya risiko kesehatan, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
“Lansia berada dalam kelompok usia rentan sehingga dibutuhkan konsumsi tambahan non obat untuk meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi pangan fungsional,” ujar Anis.
fungsional yang dipilih adalah bawang putih terfermentasi (black garlic). Black garlic dipilih karena memiliki antioksidan tinggi, dan memiliki bioaktivitas sebagai penurun kolesterol, antialergi, antikanker, penurun gula darah, dyslipidemia, dan manfaat kesehatan lainnya.
Selain itu, pengmas tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai healthy aging, Covid-19 dan penyakit tidak menular, serta materi terkait makanan fungsional untuk kesehatan yang optimal. Guna mendukung kegiatan penyuluhan tersebut, tim juga menyiapkan buku modul kesehatan lansia.
Pada akhir acara, tim pengmas melakukan penyerahan seperangkat alat dan bahan kepada Ketua RW 001 Kelurahan Kalisari, sebagai inventaris untuk memudahkan praktik pembuatan black garlic. Selain itu, terdapat beberapa lansia yang berhasil melakukan panen black garlic yang sudah jadi.
“Black garlic yang sudah jadi selanjutnya dikonsumsi sendiri. Ke depannya, lansia akan terus memproduksi black garlic secara mandiri. Jika sudah semakin baik kualitas dan rasanya, produk bisa dipasarkan,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, Annis berharap program pengabdian masyarakat tersebut dapat meningkatkan produktivtas kelompok lansia, serta menghasilkan sinergi yang baik antara masyarakat dan akademisi. Dalam hal ini, antara FKM Unair dan masyarakat Kelurahan Kalisari. [*]
Sumber asli: https://unair.kompas.id/2020/11/22/tim-pengmas-fkm-unair-dampingi-lansia-ciptakan-pangan-fungsional/
Diunggah ulang oleh: Ilham Akhsanu Ridlo