FKM NEWS – Tim Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kelompok 10 Desa Tlatah, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro kembali melakukan intervensi yang diadakan pada hari Senin (20/01/2020). Acara yang bertemakan Warga Bisa Tanpa Sampah (WARBIASAH) itu merupakan rangkaian dari program Gerakan Bebas Sampah Tlatah (GEBAS TLATAH). GEBAS TLATAH sendiri memiliki 3 kegiatan, yaitu advokasi, WARBIASAH, dan Takakura di Rumah Tangga (AKURATA).
Bertempat di balai Desa Tlatah, acara WARBIASAH dihadiri oleh ketua bank sampah, ibu kader, ibu PKK, perawat desa, bidan desa, dan perangkat desa. Bapak Sugeng selaku sekretaris Desa Tlatah dalam sambutannya berterimakasih kepada mahasiswa PKL, karena telah membantu memulai program bank sampah yang merupakan arahan dari Bupati Bojonegoro, serta inovasi untuk mengolah sampah organik dengan takakura sehingga sampah bisa dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berharga.
Penyampaian materi disampaikan oleh Ainayya Rizky Savitri dan Kinanti Amalial Rizky mahasiswi FKM UNAIR, terkait lingkungan yang sehat dan tidak sehat, jenis sampah organik dan anorganik, dan rencana pengolahan sampah di Desa Tlatah. Selain penyampaian materi, juga menjelaskan mengenai Seni Informasi Terupdate (SENTIR) dan buku-buku yang akan digunakan pada kegiatan bank sampah, meliputi buku registrasi, absensi, pencatatan dan pelaporan, rekap, dan tabungan.
“Tidak hanya penyampaian materi saja, namun juga dilaksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) untuk kegiatan bank sampah oleh ketua bank sampah, yaitu Ibu Narti Minarsih dan juga perwakilan dari kader bank sampah yaitu Ibu Icuk Ekawati” terang Ainayya salah satu mahasiswa PKL Tlatah.
Sebagai penutup, Eti Vera Asmaningrum selaku MC pada acara tersebut dan salah satu anggota kelompok 10 PKL Desa Tlatah berharap semoga program GEBAS TLATAH bisa membantu Desa Tlatah menjadi desa percontohan oleh desa-desa lainnya yang ada di Purwosari dalam hal pengelolaan sampah.
Penulis: Ulfa Lailatus Sa’adah
Editor : Ulfah Mu’amarotul Hikmah