FKM NEWS- Setiap hari, manusia selalu menghasilkan sampah. Bisa dari sampah bungkus kemasan, sampah sisa makanan, atau sampah botol minuman. Biasanya kita membuang dalam satu tempat atau tong sampah. Padahal cara dan lama penghancuran sampah bermacam-macam, tergantung dari jenis sampah dan dampaknya bagi lingkungan.
Sampah yang kita kenal terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai, seperti sampah daun, dan sisa makanan. Sedangkan sampah non organik adalah sampah yang tidak mudah terurai, seperti sampah plastik atau kaleng.
Kita sudah sering menemukan tempat sampah dengan pembagian jenis dari warnanya di tempat-tempat umum. Seperti warna kuning, biru, atau hijau, namun seringkali tidak disertai dengan keterangan yang jelas atau hanya diwakili dengan sebuah simbol. Hal tersebut membuat masyarakat bingung sehingga terkesan percuma, mereka membuang sampah tanpa memperhatikan pembagian jenis sampahnya.
Nah, FKM UNAIR punya tempat sampah unik yang lain daripada yang lain. Selain bentuknya yang menarik, tempat sampah ini disertai dengan keterangan dan gambar yang jelas. Sehingga siapapun yang akan membuang sampah tak ragu lagi harus membuang ke lubang yang mana. Pembagian sampah unik FKM Unair ini ada tiga, yaitu sampah organik, non organik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) seperti sampah medis, baterai bekas, dan yang infeksius.
“Ya sudah benar, digolongkan sampahnya sesuai jenisnya, jadi mempermudah dalam pengolahannya sehingga bisa diolah dengan tepat, aman, dan bermanfaat juga. Kalau yang organik bisa diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan yang non organik bisa untuk kerajinan daur ulang. Untuk limbah B3 dihancurkan menggunakan insenerator supaya benar-benar tidak tersisa limbahnya yang beresiko untuk siapa saja”, ujar Sasi Riyadinil Ula, mahasiswi FKM peminatan kesehatan lingkungan.
Tempat sampah merupakan salah satu fasilitas yang memang harus dimiliki oleh suatu institusi. Selain itu telah banyak kebijakan tentang peraturan membuang sampah, tentunya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Sasi menambahkan, “Yang menghasilkan sampah kan bukan hanya mahasiswa. Mungkin kalau limbah organik dan non organik memang lebih banyak dihasilkan oleh mahasiswa. Tapi kalau dari pihak adiministrasi atau staf di kampus lebih menghasilkan limbah B3. Jadi bagus kalau ada fasilitas limbah B3”. Semoga dengan adanya tempat sampah ini, bisa sekaligus mengedukasi warga FKM dan meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Reporter/Fotografer: Zulfia Husnia
Editor: Ilham A Ridlo