FKM NEWS – Zulfa Anida, mahasiswa semester 6 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) bersama tim menangkan proyek inovasi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam Kompetisi Sobat Bumi 2020 yang diadakan oleh Pertamina. Kompetisi proyek inovasi baru dan terbarukan merupakan kompetisi terobosan ide dan teknologi yang bertujuan untuk memecahkan isu kelangkaan energi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Dalam kompetisi tersebut, Zulfa berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) yaitu Ramadhani J Samudra (Biologi, 2018) dan Amilatur Rahma (Fisika, 2017) serta dua mahasiswa dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) yaitu Sovia Rahmania (Teknik Desain Manufaktur, 2018) dan Ivan Azwar Septiadi (Teknik Otomasi, 2018).
Zulfa dan tim berhasil mendapatkan juara 3 dengan judul karya “Rancang Bangun Smart Generator Menggunakan Sistem Hybrid Energi Sebagai Solusi Energi Terbarukan untuk Desa 3T”. Mereka juga harus mengimplementasikan inovasi tersebut di daerah 3T karena karya mereka masuk di 3 besar terbaik.
“Tim kami mendapatkan juara 3 sehingga wajib untuk implementasi inovasi tersebut di daerah 3T. Inovasi yang kami buat itu generator yang menghasilkan listrik dari energi air dan surya,” jelas Zulfa.
Zulfa mengungkapkan bahwa kegiatan implementasi ini dilakukan di Suku Bajo, Desa Benteng, Kabupaten Bau-bau, Sulawesi Tenggara mulai dari bulan Maret-November. Namun, mereka tidak tinggal selama 9 bulan di sana hanya jika perlu melakukan survei saja. Pada tanggal 18 hingga 21 Februari 2021, Zulfa dan tim melakukan survei untuk melihat keadaan di daerah sasaran serta membagikan masker ke warga setempat.
“Kegiatan kita yang pertama itu minta izin ke kepala desa kalau mau melakukan survei. Lalu, kita lanjut survei ke Desa Benteng itu. Waktu itu, FKM juga memberi masker sebanyak 6 kotak untuk dibagikan ke warga. Di sana masih zero case jadi warga tidak pakai masker, sekolah juga masuk seperti biasa. Kebetulan juga, waktu itu ada sosialisai pembentukan satuan tugas COVID-19 di Desa Benteng. Jadi, kami juga turut serta dalam acara tersebut,” ungkap Zulfa.
Zulfa berharap bahwa mahasiswa FKM tidak belajar mengenai teori tentang pemberdayaan masyarakat saja, tapi juga menerapkannya.
“Pemberdayaan masyarakat itu tidak melulu tentang sosialisasi kesehatan, tapi juga bidang lainnya. Aku harap anak FKM tidak hanya belajar mengenai teori saja, tapi juga diterapkan sehingga ada dampak yang lebih nyata untuk masyarakat,” pungkas Zulfa.
Penulis: Vina Himmatus Sholikhah